1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus? 2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. 4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat? 5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya? 6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya? 7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan? 8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu. 9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, 10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Perkalihan antar geng motor, tawuran antar sekolah, perundungan adalah beberapa hal yang menjadi ciri anak remaja di Indonesia. Pertengkaran seringkali terjadi dalam hidup ini, baik di tengah keluarga maupun di antara teman-teman. Latar belakang pertengkaran adalah keunikan cara pandang dan sikap kita masing-masing yang meyakini “aku benar.”. Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 6: 1-11 memberikan kiat-kiat untuk mengatasi pertengakaran.
Perselisihan atau pertengkaran antar orang percaya di Jemaat Korintus sedang terjadi. Pertengkaran tersebut sulit diselesaikan, sehingga ada pihak yang mengadukan perkaranya ke pengadilan Romawi di Akhaya, ibukota Korintus supaya diselesaikan secara hukum Romawi (ayat 9–11). Rasul Paulus sangat menyayangkan langkah tersebut, sebab sebagai orang percaya setiap perselisihan pendapat atau pandangan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Sebagaimana halnya visi GPIB, gereja berperan dalam membangun damai sejahtera. Orang Kristen yang hidup dalam kekudusan mampu untuk menyelesaikan permasalahannya secara kekeluargaan.
Sobat teruna, sebagai orang Kristen tidak seharusnya kita terlibat dalam permasalahan seperti perkelahian geng motor, tawuran antara sekolah, perundungan dan sebagainya. Perbedaan pandangan atau pendapat adalah hal yang wajar. Sebagai orang Kristen sobat teruna belajar bersabar dan memahami keunikan orang lain. Tuntaskan masalahmu dengan cara-cara yang dikehendaki Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Alkitab. JYK