top of page

PERMOHONAN YANG MEMBEBASKAN



 

Ratapan 3 : 14 – 19


14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari. 15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh. 16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu. 17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan. 18 Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada Tuhan. 19”Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.”


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Sobat Teruna, seorang bayi yang belum memiliki gigi pastinya akan diberi makanan yang lunak yang tak perlu dihancurkan dengan gigi. Demikian pula dengan seorang yang sudah sepuh atau tua, yang tidak Lagi memilki gigi yang kuat untuk menggigit atau mengunyah makanan yang keras. Namun apa jadinya, jika bayi dan orang tua yang sudah ompong diberi makanan yang keras? Tentu mereka tidak dapat memakannya, bahkan akan merasa tersiksa.


Sobat Teruna, bacaan Alkitab hari ini dari Ratapan 3:14-19 masih mengisahkan tentang hukuman yang dialami oleh Yerusalem atas murka Allah karena kejahatan yang telah mereka lakukan. Mereka menerima ejekan sepanjang hari, hidup mereka seakan pahit, bahkan dirasakan seperti meminum ipuh (sejenis cairan yang pahit, seperti empedu). Mereka tersiksa seperti orang yang dihancukan giginya, tetapi kemudian diberi makanan yang keras seperti kerikil. Kesejahteraan dan kebahagiaan tidak lagi mereka rasakan bahkan kemasyuran dan harapan pada Tuhanpun lenyap. Dalam derita dan ratapan mereka menyampaikan pada Tuhan; “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu."


Sobat Teruna, arahan berita Firman Tuhan bagi kita di hari ini sangatlah jelas. Ketika kita mengalami penderitaan sebagai akibat dari kejahatan yang kita perbuat, janganlah hidup kita lantas hanya dipenuhi dengan sungut-sungut, rintihan dan ratapan saja, tetapi haruslah kita mengingat Dia yang berkuasa atas kita. Sebagai pihak yang bersalah, kita harus menghampiri Tuhan, memohon belas kasihanNya. Saat kita memohon belas kasihan Tuhan dalam rintihan dan harapan, atas penderitaan kita, pastikan bahwa kita sedang berada dalam penyesalan yang sungguh untuk mendapatkan kasih sayang Tuhan supaya segera berakhirlah penderitaan yang kita alami. (BMD)



 


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Doa: Tuhan, ajar aku untuk selalu mengingatMu disetiap kehidupan yang aku lalui, agar hilanglah semua penderitaan yang menghimpit aku. "


bottom of page